Efektif jaring engagement atau keterlibatan target dalam sebuah bisnis memang sangat penting. Sebuah konten yang bagus saja tidak cukup. Tetapi, juga harus menarik dan mengarahkan audiens untuk mengetahui lebih banyak tentang produk yang Anda jual.
Perangkat lunak VR sudah memperkenalkan banyak tantangan baru kepada para pengembang dan efektif jaring engagement. Di antara tantangan tesebut, interaksi yang kaya adalah inti dari semua elemen baru yang perlu dipertimbangkan oleh para perancang perangkat lunak VR pada saat membuat game atau aplikasi umum.
Tidak mengherankan bahwa semua game VR memiliki banyak kesamaan, yaitu interaksinya yang sangat halus dan juga menyenangkan untuk dimainkan. Salah satu contohnya seperti game Job Simulator (2016) yang merupakan salah satu cara terbaik untuk mendemonstrasikan kapabilitas medium virtual reality, sementara game Beat Saber (2019) menunjukkan kepada kita bahwa interaksi yang sederhana namun menarik dapat mengalahkan produksi studio besar di media ini juga.
Ketika kita ingin mengembangkan sebuah interaksi tertentu yang bertujuan untuk sebuah permainan atau pelatihan, maka diperlukan tiga hal ini yang dapat membantu dalam proses pengembangannya seperti, menjadikannya pengalaman yang benar-benar menyenangkan, mengantisipasi semua jenis ‘penyalahgunaan’ interaksi, dan memolesnya sampai semuanya terasa benar.
Interaksi VR yang berkualitas merupakan kunci untuk sebuah pelatihan yang efektif karena lebih menarik dan otentik, mengembangkan jalur saraf baru yang menyediakan kemampuan untuk belajar dan melakukan tugas-tugas baru. Mereka bekerja dengan cara membuat pelajaran yang menghibur, tetapi tetap membuat Anda ikut terlibat, memfasilitasi asimilasi pengetahuan baru. Interaksi yang buruk akan menyebabkan frustrasi dan mengurangi kemanjuran pelatihan.
Tantangan utama pada saat mengembangkan interaksi VR adalah jumlah kebebasan yang diberikan oleh medium kepada penggunanya. Dalam video game tradisional memerlukan sebuah tombol aksi untuk berinteraksi dalam game tersebut. Objek dan konteks juga menentukan apa yang akan terjadi. Dalam VR kita menggunakan gerakan alami sebagai gantinya, kita mengambil hal-hal seperti yang akan kita lakukan dalam kehidupan nyata, memanipulasi alat-alat yang rumit, dan kita dapat membuang barang-barang, semua menggunakan tangan kita sendiri.
Ini merupakan sebuah perubahan paradigma besar dalam cara merancang dan mengimplementasikan interaksi dan menghadirkan tantangan besar karena pengguna secara inheren ingin tahu dan mereka menyukai kebebasan, terutama dalam VR yang efektif dalam jaring engagement audience terhadap bisnis Anda.
Berikut berbagai interaksi pada perangkat lunak VR yang telah dikembangkan.
Elemen Lab
laboratorium sci-fi yang merupakan bagian dari apa yang sudah kita kembangkan secara internal untuk membuat dan menguji mekanisme interaksi baru. Lampu di sebelah kiri menyajikan 3 pegangan yang bisa diraih menggunakan satu tangan atau kedua tangan secara bersamaan, dari dalam atau luar.
Dari semua perubahan yang telah dilakukan, menambahkan haptics dan menghaluskan pergerakan lampu sejauh ini memiliki dampak terbesar untuk memberikan pengalaman terhadap pengguna. Filter penghalusan menyampaikan perasaan hambatan mekanis (bahwa tidak mungkin untuk memindahkannya dengan mudah) dan menambahkan haptics yang melipat gandakan perasaan ini sepuluh kali lipat.
Sangat menyenangkan untuk melihat bagaimana lengan mekanik mengikuti lampu di sekitar saat Anda mencoba untuk memindahkannya, dan bagaimana lengan itu sedikit berayun ketika Anda melepaskannya. Ini adalah hal-hal kecil yang sengaja ditambahkan tanpa alasan lain selain untuk membuat pengguna senang dan terlibat.
Laser memiliki pengaturan IK yang berbeda. Salah satu hal yang dicoba untuk melakukan sebuah eksperimen yaitu menyambungkan sebuah karet yang bertujuan untuk menyatukan kepala dengan lengan dan memberikannya kebebasan rotasi. Kami mendapat inspirasi dari pergelangan tangan avatar di game Lone Echo dan berpikir itu adalah cara yang keren untuk memodelkan ball joint.
Sinar laser juga berfungsi untuk melemparkan sinar dari ujung dan membuat strip poligon yang mensimulasikan luka bakar jika permukaan telah cukup lama terpapar. Partikel asap membantu untuk menambahkan sedikit detail.
Baterai Lab
Video ini menampilkan pertukaran baterai di lingkungan sci-fi yang sama. Tujuan utamanya adalah untuk mempelajari objek dengan berbagai kendala yang perlu dimanipulasi dengan benar untuk menyelesaikan tugas.
Langkah pertama adalah membuka pintu, sedangkan objek hanya bisa diputar di sekitar porosnya
Langkah kedua sedikit lebih kompleks karena melibatkan menggunakan kedua tangan untuk membuka kunci mekanisme yang menjaga baterai tetap di tempatnya. Jika Anda mencoba mengeluarkan baterai tanpa membukanya terlebih dahulu, tangan akan mempertahankan genggamannya atau kembali ke posisinya jika ditarik terlalu jauh. Setelah kunci terbuka, baterai dapat diekstraksi.
Bor
Tantangan pertama saat memakai bor pada VR adalah menentukan kondisi yang diperlukan untuk memulai proses pengeboran.
Dalam contoh ini, kondisi yang diperlukan adalah:
- Mata bor harus bisa menembus bahan yang ditekannya
- Mata bor harus berorientasi pada sudut yang benar terhadap permukaan.
- Bor harus didorong perlahan ke permukaan saat pengguna menekan pelatuk.
Jika pengguna mencoba menarik alat dengan cara lain selama proses pengeboran, bor akan tetap di tempatnya dan menyebabkan patah jika dipindahkan terlalu jauh darinya. Haptics yang halus memainkan peran besar dalam interaksi yang membuat hal-hal seperti rotasi bor atau ketahanan fisik medium lebih dapat dipercaya.
Pemasangan kabel
Ini adalah aplikasi pelatihan dan penilaian yang memungkinkan pengguna mengoperasikan perangkat jaringan di pusat data virtual. Salah satu fitur yang sangat menarik adalah bahwa semua elemen disinkronkan secara real-time dengan perangkat Cisco aktual yang berjalan di cloud, menciptakan jembatan antara dunia virtual dan kehidupan nyata.
Karena ada banyak elemen interaktif yang begitu dekat satu sama lain, juga sangat penting untuk menyempurnakan banyak detail lainnya seperti isyarat visual, umpan balik haptic, dan transisi ambil / lepaskan yang mulus. Semua fitur ini bekerja bersama dapat mengubah interaksi yang kompleks menjadi sesuatu yang terasa alami.
Tali & Ban
Interaksi ini menampilkan bagian dari sesi pelatihan yang mengharuskan pengguna untuk memindai berbagai elemen mencari item yang diselundupkan. Mengontrol interaksi ini bisa sangat rumit untuk diterapkan, dan bahkan setelah jika VR memberi kebebasan pengguna untuk bebas mengayunkannya. Ban pada ujungnya membuat sulit untuk memindahkan tali, dan menambah berat yang dirasakan.
Untuk mensimulasikan umpan balik haptic, interaksi ini menggunakan gerakan ban itu sendiri, mengirimkan sinyal yang proporsional dengan kecepatan relatif di mana ia bergerak, suatu pendekatan yang bekerja sangat baik, terutama ketika ia berputar.
Seperti yang sudah Anda lihat, mengembangkan interaksi dalam VR merupakan tugas yang terperinci dan menantang, tetapi salah satu yang paling bermanfaat bagi pengembang dan pengguna. Interaksi yang menarik dalam VR biasanya merupakan produk sampingan dari banyak iterasi yang berbeda sampai hasilnya terasa sealami dan memuaskan mungkin.
Leave A Comment