Angkatan kepolisian di beberapa negara kini telah merangkul teknologi Augmented Reality (AR) untuk membantu dalam memberantas kejahatan.
Alih-alih menggunakan foto dan potongan rekaman video peristiwa kejahatan, kepolisian Bedfordshire menggunakan Microsoft Hololens untuk merekam adegan kejahatan dengan headset AR di lokasi kejadian, untuk memperlihatkan peristiwa di TKP kepada para penyidik dan petinggi di kepolisian secara keseluruhan.
Ruang 3D yang dihasilkan oleh Hololens secara teori lebih akurat. Petugas dapat datang dan melihat TKP secara virtual, dibanding hanya sekedar melihat foto atau rekaman video yang belum tentu mampu memperlihatkan TKP secara keseluruhan. AR, kini telah merevolusi kepolisian dalam memberantas kejahatan. Polisi di TKP menggunakan headset Augmented Reality untuk merekam adegan kejahatan, mengunggahnya langsung ke kantor pusat, dan penyidik di kantor dapat langsung menyelidiki kasus kejahatan tersebut, praktis sekali kan?
Polisi Belanda juga telah mengembangkan perangkat keras dan perangkat lunak untuk menggunakan augmented reality di TKP. Tujuan sistem ini adalah untuk memberikan bantuan atau panduan kepada polisi yang baru pertama kali bertugas di TKP, atau petugas yang terpaksa harus menyelidiki kasus yang buka bidang keahliannya. Misal seorang petugas polisi datang ke TKP untuk menyelidiki pembunuhan dengan penggunaan racun. Apakah dia tau apa yang bisa dijadikan barang bukti sebagai bahan untuk penyelidikan? Dengan AR, sebuah tanda panah virtual dapat muncul dan menunjuk ke sebuah barnag bukti seperti botol, dengan pesan yang bertuliskan “Bag this please”. Dengan AR, petugas yang “kurang” ahlipun, bisa menyelesaikan kasus layaknya seorang ahli.
Leave A Comment