Dalam waktu dekat, kacamata pintar (smart glasses) yang ringan dan nyaman akan dengan andal mendukung pekerjaan lapangan dan membuat teknisi lebih efisien dalam menjalankan pekerjaannya. Beberapa tahun terakhir kita telah melihat peningkatan investasi dalam teknologi kacamata pintar, dengan sejumlah akuisisi profil tinggi dan investasi langsung oleh perusahaan besar di pabrik dan perusahaan baru, namun beberapa tantangan masih tetap ada.
1. Menerobos Batasan Komponen Kacamata Pintar
Prosesor untuk tugas-tugas yang mendukung Augmented Reality terus meningkat, tetapi menyesuaikan kemampuan yang dibutuhkan untuk perusahaan dengan faktor bentuk optimal masih merupakan tantangan. Misalnya, untuk kasus pengolah grafis smart glasses harus kecil, ringan, dan daya yang sangat efisien agar dapat ditempatkan dalam bingkai kacamata yang tetap nyaman dipakai. Mempercepat pelacakan dunia nyata dan rendering objek virtual yang cepat memerlukan chip seperti NVIDIA Tegra X1 atau Intel m7, yang sekarang muncul di kacamata pintar canggih terbaru dari perusahaan seperti Atheer dan DAQRI. Dikombinasikan dengan kemampuan pelacakan mata, pengenalan suara dan gerakan yang andal, persyaratan komputasi ini bertambah, baik dalam hal konsumsi baterai dan produksi panas, yang perlu dikelola dengan benar dan efisien.
Kamera depan beresolusi tinggi diperlukan untuk menciptakan pengalaman Augmented Reality tetapi tidak semua kacamata pintar memiliki fungsi itu. Kemiringan dan guncangan juga menghadirkan tantangan untuk pengiriman pengalaman AR dan konferensi video.
Area perbaikan lainnya yang harus diperhatikan adalah masa pakai baterai, dan permasalahan ini pula yang dihadapi oleh lini smartphone. Model-model baru yang dirancang khusus untuk spesifikasi industri mulai dipasarkan tahun ini tetapi belum diuji secara luas dalam lingkungan dunia nyata.
Leave A Comment