Bagi orang-orang dengan spektrum autistik, jenis interaksi sosial sehari-hari yang biasa kita anggap remeh dapat menjadi suatu tantangan yang sangat sulit untuk dihadapi. Kalau tidak segera diatasi dan dibiarkan begitu saja kesulitan tersebut akan terus berlarut-larut bahkan hingga dewasa dan mencapai lingkungan kerja. Sebuah perusahaan rintisan yang berbasis di Cambridge, Massachusetts, menciptakan sebuat platform Augmented Reality yang dapat membantu para penderita autisme dalam berinteraksi dengan orang lain, sebuah kacamata pintar dengan teknologi pelacakan emosinya yang luar biasa.
Leave A Comment