Sejak tahun 2015, Museum mulai bisa merebut hati para pengunjungnya. Semua itu berkat diterapkannya museum multimedia di museum-museum tersebut. Museum multimedia adalah ketika berbagai teknologi dan media diterapkan pada museum, mulai dari sekedar pemutaran video hingga teknologi seperti augmented reality.
Teknologi di museum lain seperti Cooper Hewitt’s Pen, yang diberikan kepada pengunjung ketika mereka datang, dengan Hewitt’s Pen kita bisa mengumpulkan dan menyimpan objek yang menarik dan mengunggahnya secara online, yang secara tidak langsung menunjukan kepada pengunjung bahwa “ini adalah museum canggih”. Begitu juga dengan Cleveland Museum of Art yang menciptakan dinding interaktif setinggi 40 kaki, yang merupakan hasil pengembangan dari VR dan AR yang kemudian menonjol sebagai teknologi yang dominan di sana, karena kekuatannya untuk menarik pengunjung tidak hanya ke dunia lain tetapi kembali ke masa lalu.
Proyek Pufferfish dari Advisor, telah berhasil menerapkan teknologi di museum Jerman dan telah membantu mereka menarik pengunjung ke museum. VR juga bisa dimanfaatkan untuk menciptakan pameran fotografi. VR memiliki potensi luar biasa untuk menciptakan kembali sejarah di sekitar kita secara virtual.
Leave A Comment