VR memang memiliki resiko berbahaya bagi anak-anak, namun hal ini bisa dicegah dengan kita mengetahui cara pemakaian perangkat VR yang benar agar terhindar dari risiko yang membahayakan tubuh kita.

Virtual Reality atau biasa disebut VR saat ini sudah semakin populer dikalangan masyarakat. Hal ini dikarenakan VR sendiri memiliki daya tarik yang dapat memberikan sensasi memasuki dunia virtual yang luar biasa dan tampak nyata, di tambah lagi kini telah bermunculan VR gear seperti sensor haptic dan cybershoes yang membuat sensasi nyata semakin jelas terasa. VR sendiri sudah banyak digunakan oleh manusia di berbagai bidang seperti kesehatan, industri, otomotif, militer dan bahkan untuk video game. Oleh karena itu, VR menjadi semakin digemari oleh banyak orang terutama oleh anak-anak.

Berbicara mengenai perangkat VR untuk video game, tentunya hal tersebut menjadi hal baru bagi kebanyakan orang dalam bermain game dengan dukungan perangkat VR. Namun nyatanya, kini sudah semakin banyak game-game yang bisa di mainkan melalui perangkat VR sehingga semakin banyak penggemar game di seluruh dunia termasuk di Indonesia yang mengenal dan jatuh cinta dengan game VR, yang berarti semakin meningkatnya kebutuhan akan “pengalaman virtual” dari masyarakat. Hingga akhirnya, para pengembang game saling berlomba untuk membuat game VR yang jauh lebih baik lagi dari yang sebelumnya, dan di situlah industri VR semakin berkembang.

Namun hal ini menimbulkan keresahan dari sebagian pihak terutama dari para orang tua. Apakah VR berbahaya bagi anak-anak, dan apakah dampaknya yang bisa di timbulkan? Tentu jawabannya sangatlah penting dan wajib untuk Anda ketahui.

vr berbahaya bagi anak

Image Source : media.dayoutwiththekids

Para peneliti juga berpendapat bahwa VR memiliki risiko berbahaya bagi anak-anak di bawah usia 12 tahun dan rawan akan gangguan kesehatan visual dan vestibular pada bagian dalam telinga dan otak, di mana bagian ini penting dalam membantu mengendalikan keseimbangan dan gerakan mata.

Beberapa pengembang perangkat VR juga melakukan batasan usia bagi penggunanya dalam menggunakan perangkat milik mereka. Contohnya adalah perangkat VR Oculus Rift dan Samsung Gear VR sudah menerapkan batasan tingkatan usia yang direkomendasikan mulai dari 13 tahun ke atas. Sedangkan perangkat PlayStation VR mengizinkan anak di bawah 12 tahun untuk menggunakannya. HTC Vive memang tidak menyebutkan rekomendasi umur untuk penggunanya, namun mereka memberi sebuah catatan bahwa mungkin produknya tidak sesuai untuk anak-anak.

Baca juga: Ini Dia! Beragam Cara Mengatasi Mabuk Setelah Menggunakan VR

VR memiliki resiko berbahaya bagi anak karena tubuh mereka masih dalam tahap perkembangan, oleh sebab itu dapat memungkinkan tubuh mereka tidak akan siap ketika menerima manipulasi yang disajikan oleh teknologi VR, baik dari sisi otak maupun faktor lain, seperti contohnya faktor bobot perangkat VR yang akan berdampak pada otot di leher.

vr berbahaya bagi anak

Image Source : bclocalnews

Hal ini juga mendapat respons dari pakar di University of Leeds, Inggris. Dia berpendapat bahwa para pengembang teknologi VR harus membuat perubahan pada perangkat VR yang di kenakan di kepala untuk terhubung ke dunia realitas virtual. Jika ini tidak dilakukan, penggunaan perangkat yang berkepanjangan akan menyebabkan penurunan penglihatan dan mengganggu orientasi ruang.

Sebuah tim yang terdiri dari para ilmuwan berkolaborasi dengan perusahaan VR dari Inggris. Penelitian mereka menjadi yang pertama mencerminkan dampak VR terhadap kesehatan penggunanya. Faisal Mushtaq, kepala penelitian yang merupakan seorang ahli dalam penelitian tentang produktivitas manusia, telah mengamati 20 anak yang berusia antara delapan hingga dua belas tahun. Ketika mereka memainkan game yang membenamkan diri di dunia maya selama 20 menit, setelah permainan selesai, dilakukan pemeriksaan kesehatan terhadap anak-anak tersebut.

Para peneliti menemukan bahwa tidak ada satu pun penglihatan anak tersebut yang secara signifikan memburuk. Namun, dalam dua kasus, ketajaman stereo yaotu kemampuan mendeteksi perbedaan jarak menjadi rusak, dan anak yang lain mengalami penurunan ketajaman persepsi keseimbangan tepat setelah selesai bermain. Efek ini tidak bertahan lama, namun tetap terlihat, meski anak-anak tenggelam dalam dunia VR. Jika tidak memperhatikan masalah ini, dampak tersebut dapat memicu gangguan mental.

Oleh karena itu para peneliti sangat menganjurkan penggunaan VR hanya dalam 15 menit saja, setelah itu di anjurkan untuk beristirahat sejenak. Ini bertujuan supaya pengguna tidak mengalami mabuk setelah menggunakan perangkat VR.


Virtual Reality media belajar yang efisien dan lebih mudah di pahami oleh anak

Hubungi kami sekarang juga, konsultasi GRATIS !


Untuk saat ini memang masih belum banyak anak-anak di bawah 12 tahun yang menggunakan perangkat VR, namun setelah melihat perkembangan yang telah terjadi sejauh ini, kita perlu mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh VR terutama terhadap anak-anak. Hal ini bisa dicegah dengan kita mengetahui cara pemakaian perangkat VR yang benar agar terhindar dari risiko yang membahayakan tubuh kita.