Bayangkan,  seorang teknisi di sebuah pabrik Energi Terbarukan sedang merakit kabel kabinet listrik yang masuk ke pusat turbin angin – sebuah proses rumit yang melibatkan pencocokan ratusan kabel ke soket yang sesuai. Tugas ini secara tradisional bergantung sepenuhnya pada instruksi manual yang berisi lokasi pemasangan dari masing-masing kabel. Yang pada dasarnya pekerjaan tersebut bisa diselesaikan selama berjam-jam, ia mampu menyelesaikannya kurang dari 40 menit, dan itu ia lakukan tanpa sekalipun melihat ke buku manual dan terus focus pada kabel-kabel yang dipasangnya.

Dia mampu menyelesaikan semuanya tanpa melihat buku manual bukan berarti ia menghafal semuanya di luar kepala ya, bahkan bagi yang tidak mengerti isi dari buku manualpun bisa menyelesaikannya kurang dari satu jam. Lho, bagai mana bisa? Ia mampu melakukannya berkat Google Glass, sebuah perangkat yang dipakai seperti kacamata yang menggunakan teknologi augmented reality (AR) untuk memproyeksikan instruksi langkah demi langkah untuk tugas di area penglihatannya.

tenaga kerja

Baca Selanjutnya …