Baru – baru ini Twitter dikabarkan telah ditinggal oleh kepala divisi virtual reality dan augmented reality mereka yaitu Alessandro Sabatelli. Setelah bergabung selama 18 bulan, Alessandro mengambil keputusan untuk hengkang dari twitter, mengapa demikian? Dalam aku Twitter pribadinya, @s4l4x, Sabatelli tidak mengungkap alasan mengapa ia hengkang dari media sosial yang identik dengan burung biru tersebut. Ia cuma menyampaikan rasa bersyukur karena diberikan kesempatan dengan orang-orang terbaik di Twitter.
Sabatelli sendiri bergabung ke Twitter pada pertengahan 2016. Ia resmi bergabung di Twitter setelah meninggalkan startup VR yang ia dirikan. Pria ini juga sempat bekerja sebagai desainer produk di Apple.
“Ini adalah perjalanan yang menakjubkan, saya merasa beruntung bisa bekerja sama dengan orang-orang hebat. Terima kasih semuanya,” kata Sabatelli seperti dilansir Tech Crunch, Rabu (7/2/2018).
Berbicara mengenai VR dan AR, Twitter memang bukan yang tercepat dalam pengembangan dan adopsi teknologi ini. Boleh dibilang, pengembangan VR dan AR di Twitter masih dalam tahapan awal.

Sementara itu, Apple, Facebook, Snap dan Google, masing-masing sudah memamerkan platform virtual reality dan augmented reality mereka. Langkah Twitter sepertinya tak mampu mengejar ketertinggalannya di ranah ini.

Twitter juga lambat merespons potensi kreasi konten AR seperti pada fitur filter selfie yang dimiliki Snapchat dan Facebook. Semangat terbesar Twitter di ranah VR tampak beberapa tahun lalu, antara lain dengan menggarap video Live 360 di Periscope. Namun kemudian, perkembangan di ranah ini tak lagi tampak.